coronatalk.org – Tanggal 12 November menjadi hari peringatan pneumonia sedunia untuk menyebarkan kesadaran dan mendidik masyarakat agar memerangi penyakit pneumonia. Hari ini juga fokus untuk menciptakan banyak kesempatan dan mendorong aksi global.
Pneumonia merupakan penyakit gangguan pernapasan akibat peradangan, penyebabnya adalah bakteri, virus, atau infeksi jamur yang merusak kantung udara paru-paru, yang disebut “Alveoli”. Penyakit ini menyebabkan penumpukan cairan atau nanah di kantung udara, sehingga menyulitkan pernapasan.
Baca juga: Cacar Air dan Gondongan Menyebar di Sekolah, Ini Saran Ketua IDI
Penyakit ini bisa dialami siapa saja. Namun bagi bayi berusia di bawah 2 tahun, terkena pneumonia akan berakibat fatal. Berdasarkan data UNICEF tahun 2018, tercatat ada sekitar 19 ribu balita di Indonesia yang meninggal akibat pneumonia.
Karena itu Indonesia gencarkan pentingnya mengenali gejala pneumonia sejak dini.
Gejala pneumonia yang sering terjadi pada anak:
- Batuk dan pilek.
- Sakit tenggorokan.
- Diare.
- Mual dan muntah.
- Demam.
- Nafsu makan menurun.
- Sering nangis dan rewel dibanding biasanya.
Cara mencegah pneumonia pada anak
1. Imunisasi Anak
Penuhi imunisasi pada anak dengan memberikan vaksin pneumonia untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini.
2. Cukupi Kebutuhan Gizi Anak
Memberikan ASI pada bayi setidaknya selama 6 bulan pertama. Hal ini penting untuk menguatkan daya tahan tubuh anak secara alami sehingga mampu melawan penyakit. Kemudian penuhi nutrisi anak dengan memberikan buah, sayuran, dan makanan bergizi.
3. Hidup Bersih dan Sehat
Biasakan anak untuk hidup bersih dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selain itu, pastikan kebersihan rumah dan mengolah makanan secara bersih.
Peringatan Hari Pneumonia Sedunia mengajak masyarakat Indonesia untuk gencar mengenali gejala dan mencegah pneumonia, terutama anak-anak. Dengan langkah-langkah preventif seperti imunisasi, gizi yang baik, dan hidup bersih, kita dapat melindungi generasi mendatang dari penyakit ini.
Leave a Reply