Penyakit

VIRUS

Waspada Virus HMPV Merebak di China, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus HMPV, yang kini tengah merebak di China (Tiongkok).  Faktanya, virus ini dapat menular dan menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, seperti flu dan COVID-19. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus HMPV, yang kini tengah merebak di China (Tiongkok).

Faktanya, virus ini dapat menular dan menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, seperti flu dan COVID-19.

Oleh karena itu, kamu perlu waspada agar terhindar dari risiko penularannya. Caranya dengan mengenali gejala dan mencari tahu cara pencegahannya.

Yuk, simak selengkapnya informasi mengenai gejala hingga cara mencegah penularan virus HMPV di artikel ini!

Menurut studi berjudul Epidemiology and diagnosis technologies of human metapneumovirus in China: a mini review yang dipublikasikan oleh Virology Journal (2024), saat ini belum ada vaksin atau pengobatan yang efektif untuk mengatasi infeksi HMPV, termasuk vaksin influenza maupun pneumonia.

Oleh karena, penting untuk mengidentifikasi kasus HMPV positif dengan cepat dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap ciri-ciri epidemiologi HMPV, guna mencegah wabah virus HMPV dan mengurangi dampak buruknya.

Baca Juga : kasus-norovirus-naik-cek-gejalanya-dan-yang-perlu-dilakukan

Penyebab dan Cara Penularan HMPV

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Human Metapneumovirus melalui kontak langsung dengan pengidap yang terinfeksi, atau melalui udara yang terkontaminasi.

Cara penularan HMPV melibatkan beberapa mekanisme, yang mirip dengan cara penularan virus pernapasan lainnya, yaitu:

1. Penularan melalui droplet pernapasan

Virus HMPV dapat menyebar melalui percikan air liur (droplet) yang dikeluarkan saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Tetesan ini dapat mengandung virus, sehingga saat terhirup oleh orang yang sehat, mereka bisa terinfeksi.

2. Kontak langsung dengan sekresi tubuh

Penularan juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan sekresi tubuh, seperti dahak atau lendir dari individu yang terinfeksi.

3. Kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi

HMPV dapat bertahan di permukaan benda untuk beberapa waktu.

Jika seseorang menyentuh permukaan yang tercemar virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka, maka penularan dapat terjadi.

Virus ini dapat bertahan lebih lama di permukaan yang sering disentuh seperti pegangan pintu, meja, atau ponsel.

4. Penularan dari orang ke orang

Seperti virus pernapasan lainnya, HMPV dapat menular antar individu, terutama dalam lingkungan yang padat. Contohnya seperti rumah sakit, sekolah, atau tempat penitipan anak, di mana banyak orang berkumpul.

Secara umum, periode inkubasi virus HMPV setelah infeksi adalah sekitar tiga hingga lima hari.

HMPV dapat terdeteksi sepanjang tahun, tetapi tingkat deteksinya biasanya paling tinggi pada musim dingin dan semi. Selain itu, infeksi HMPV juga dapat menyebabkan wabah.

Gejala HMPV yang Perlu Diwaspadai

Beberapa gejala yang muncul akibat infeksi HMPV, yaitu:

  • Batuk.
  • Demam ringan hingga sedang.
  • Sesak napas dan napas yang terdengar berat atau berbunyi.
  • Pilek dan hidung tersumbat.
  • Sakit tenggorokan.
  • Tubuh terasa lemas atau lelah.
  • Pada kasus yang lebih parah, terutama pada bayi, lansia, dan orang dengan gangguan pernapasan, infeksi ini dapat menyebabkan pneumonia atau infeksi saluran pernapasan bawah.

HMPV memiliki gejala yang mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, seperti flu dan COVID-19, sehingga dapat membingungkan bagi mereka yang mengalaminya.

Beberapa komplikasi yang bisa disebabkan oleh HMPV, antara lain:

  • Bronkiolitis.
  • Bronkitis.
  • Pneumonia.
  • Kambuhnya asma atau PPOK.
  • Otitis media (infeksi telinga).

Kapan kamu harus ke Instalasi Gawat Darurat (IGD)?

  • Demam tinggi lebih dari 40 derajat Celsius.
  • Sesak napas.
  • Sianosis (kulit, bibir, dan kuku menjadi kebiruan).
  • Memburuknya kondisi kesehatan yang sudah ada.

Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika kamu merasakan gejala-gejala tersebut, terutama bila memiliki riwayat penyakit pernapasan.

Apakah Virus HMPV Sudah Masuk di Indonesia? 

Saat ini, HMPV belum dilaporkan secara resmi masuk Indonesia. Namun, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan agar masyarakat harus tetap waspada.

“Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Meski begitu, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus yang berpotensi mengancam kesehatan,” jelas Juru Bicara Kemenkes RI, drg. Widyawati, MKM.

Selain China, virus ini diketahui telah menyebar ke negara lain seperti Malaysia. Meskipun prevalensinya belum terlalu tinggi, penyebaran virus ini perlu diperhatikan karena potensi penularannya yang cepat.

Kemenkes RI mengimbau bagi masyarakat Indonesia untuk selalu mengikuti perkembangan informasi terkait penyebaran virus ini, dan tetap menjaga kesehatan. Khususnya bagi orang-orang yang masuk dalam kelompok rentan.

Bagaimana Cara Mendiagnosis HMPV?

Dokter biasanya mendiagnosis HMPV berdasarkan gejala dan riwayat kesehatanmu.

Mereka mungkin menggunakan metode swab test  untuk mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan. Sampel tersebut kemudian akan diuji di laboratorium untuk mendeteksi ada tidaknya virus  HMPV dan infeksi lainnya.

Terkadang, dokter juga dapat melakukan bronkoskopi atau rontgen dada untuk melihat perubahan pada saluran udara paru-paru.

Biasanya pemeriksaan di atas akan dilakukan jika kamu menunjukkan gejala HMPV serius.

Cara Mencegah Penyebaran Virus HMPV

Pencegahan virus HMPV sangat penting, terlebih bagi individu yang berisiko tinggi, seperti bayi, orang tua, serta mereka yang memiliki penyakit pernapasan atau gangguan kekebalan tubuh.

Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  • Cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk, bersin, atau setelah berinteraksi dengan orang yang sakit.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku, terutama saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran droplet.
  • Jaga jarak dengan orang yang terinfeksi atau yang menunjukkan gejala-gejala penyakit pernapasan.
  • Gunakan masker di tempat umum, terutama saat banyak orang yang berkerumun atau berada di ruangan tertutup.
  • Bagi orang yang sedang sakit, tinggal di rumah untuk mencegah penularan ke orang lain.
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh, minimal dua liter setiap harinya.
  • Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola makan bergizi seimbang, cukup tidur, olahraga teratur.

Selain cara di atas, kamu juga perlu mengonsumsi vitamin dan suplemen agar daya tahan tubuh tetap optimal.

Yuk, cari tahu selengkapnya, berikut Ini 5 Rekomendasi dan Jenis Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh. Beli vitamin dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.

Merebaknya virus HMPV di China menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap potensi penyebaran virus ini.

Dengan mengenali gejalanya, melakukan pencegahan, serta menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, kita dapat mengurangi risiko penularan virus HMPV.

Jika kamu merasa tidak nyaman atau mencurigai adanya gejala HMPV, segera konsultasikan diri ke dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ada beberapa rekomendasi dokter di Halodoc, yang bisa membantu kamu mengatasi kondisi tersebut, antara lain:

  • Dokter umum, jika kamu mengalami gejala ringan HMPV.
  • Pulmonologi atau dokter spesialis paru, jika gejala HMPV disertai sesak napas dan batuk.
  • Dokter spesialis THT, jika gejala HMPV disertai dengan pilek hingga memicu gangguan pada hidung dan telinga.

Apa Itu HMPV?

HMPV atau Human Metapneumovirus bukanlah virus baru. Virus ini termasuk dalam keluarga Pneumoviridae, bersama dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV).

Pada tahun 2001, HMPV pertama kali terdeteksi oleh ilmuwan Belanda pada sampel aspirat nasofaring anak-anak yang mengidap infeksi saluran pernapasan akibat patogen yang belum diketahui.

Studi serologis menunjukkan, virus ini sudah ada selama setidaknya 60 tahun, dan tersebar di seluruh dunia sebagai patogen pernapasan yang umum.

Virus HMPV dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan manusia. Mulai dari infeksi ringan seperti flu, bronkitis, hingga pneumonia yang lebih serius.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *