coronatalk.org, Jakarta Asam urat merupakan senyawa kimia yang dihasilkan tubuh sebagai hasil akhir dari metabolisme purin. Purin sendiri adalah zat alami yang terdapat dalam berbagai makanan dan juga diproduksi secara alami oleh tubuh. Dalam kondisi normal, asam urat akan dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Namun ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi (hiperurisemia), dapat terjadi penumpukan kristal asam urat di persendian yang menyebabkan peradangan dan rasa nyeri.
Penyakit asam urat atau gout adalah kondisi ketika terjadi peradangan sendi akibat penumpukan kristal asam urat tersebut. Gout biasanya menyerang sendi-sendi tertentu seperti jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, dan jari tangan. Serangan gout dapat terjadi secara mendadak dan menimbulkan rasa nyeri yang hebat.
Kadar asam urat normal dalam darah adalah:
- Pria: 3,4-7,0 mg/dL
- Wanita: 2,4-6,0 mg/dL
Jika kadar asam urat melebihi batas normal tersebut, seseorang dapat dikatakan mengalami hiperurisemia yang berpotensi menyebabkan gout. Namun tidak semua orang dengan hiperurisemia akan mengalami gejala gout.
Penyebab Asam Urat
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, antara lain:
1. Produksi Asam Urat Berlebih
Tubuh dapat memproduksi asam urat secara berlebihan karena beberapa hal:
- Konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, seafood
- Konsumsi minuman beralkohol terutama bir
- Konsumsi minuman manis dengan pemanis fruktosa
- Obesitas yang menyebabkan peningkatan produksi asam urat
- Gangguan metabolisme bawaan yang meningkatkan produksi purin
2. Gangguan Pengeluaran Asam Urat
Ginjal berperan penting dalam membuang kelebihan asam urat melalui urine. Beberapa kondisi dapat mengganggu fungsi ginjal dalam membuang asam urat:
- Penyakit ginjal kronis
- Konsumsi obat-obatan tertentu seperti diuretik
- Dehidrasi yang mengurangi volume urine
- Konsumsi alkohol berlebihan
3. Faktor Genetik
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk memproduksi asam urat berlebih atau mengalami gangguan pembuangan asam urat. Jika ada riwayat keluarga dengan asam urat, seseorang memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa.
4. Penyakit Tertentu
Beberapa penyakit dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi, antara lain:
- Diabetes
- Hipertensi
- Penyakit jantung
- Gangguan tiroid
- Psoriasis
5. Perubahan Hormonal
Pada wanita, perubahan hormonal saat menopause dapat meningkatkan risiko asam urat. Hal ini karena hormon estrogen berperan dalam membantu pembuangan asam urat.
Faktor Risiko Asam Urat
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami asam urat antara lain:
1. Usia dan Jenis Kelamin
Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena asam urat dibandingkan wanita, terutama pada usia 30-50 tahun. Pada wanita, risiko meningkat setelah menopause karena penurunan hormon estrogen.
2. Riwayat Keluarga
Seseorang dengan riwayat keluarga penderita asam urat memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa. Faktor genetik berperan dalam metabolisme dan ekskresi asam urat.
3. Pola Makan
Konsumsi makanan tinggi purin secara berlebihan dapat meningkatkan risiko asam urat. Makanan tersebut meliputi:
- Daging merah
- Jeroan
- Seafood seperti sarden, kerang, udang
- Minuman beralkohol terutama bir
- Minuman manis dengan pemanis fruktosa
4. Obesitas
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Selain itu, lemak tubuh juga dapat menghambat pembuangan asam urat melalui ginjal.
5. Penyakit Tertentu
Beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko asam urat:
- Diabetes
- Hipertensi
- Penyakit ginjal
- Gangguan metabolik
6. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi kadar asam urat, seperti:
- Diuretik
- Aspirin dosis rendah
- Obat kemoterapi
- Obat penurun tekanan darah tertentu
Gejala Asam Urat
Gejala asam urat dapat bervariasi pada setiap orang. Beberapa gejala umum yang sering dialami antara lain:
1. Nyeri Sendi yang Intens
Nyeri sendi merupakan gejala utama asam urat. Nyeri biasanya terjadi secara mendadak, seringkali di malam hari. Sendi yang paling sering terkena adalah:
- Jempol kaki
- Pergelangan kaki
- Lutut
- Siku
- Pergelangan tangan
Nyeri yang dirasakan sangat hebat, bahkan sentuhan ringan pada sendi yang terkena dapat terasa sangat menyakitkan.
2. Pembengkakan dan Kemerahan
Sendi yang terkena asam urat akan membengkak dan tampak kemerahan. Pembengkakan ini disebabkan oleh peradangan akibat penumpukan kristal asam urat. Kulit di sekitar sendi yang bengkak juga akan terasa hangat saat disentuh.
3. Keterbatasan Gerak
Karena nyeri dan pembengkakan yang terjadi, penderita asam urat sering mengalami keterbatasan dalam menggerakkan sendi yang terkena. Hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Demam
Pada beberapa kasus, serangan asam urat dapat disertai dengan demam ringan dan menggigil. Ini merupakan respon tubuh terhadap peradangan yang terjadi.
5. Kekakuan Sendi
Setelah nyeri mereda, sendi yang terkena asam urat dapat terasa kaku. Kekakuan ini bisa berlangsung beberapa hari hingga minggu.
6. Benjolan di Bawah Kulit
Pada kasus asam urat kronis, dapat terbentuk benjolan keras di bawah kulit yang disebut tofus. Benjolan ini merupakan penumpukan kristal asam urat dan biasanya terdapat di sekitar sendi yang sering terkena serangan, seperti jari tangan dan kaki.
Diagnosis Asam Urat
Untuk mendiagnosis asam urat, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan:
1. Anamnesis
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, pola makan, dan gaya hidup pasien. Informasi ini penting untuk mengetahui faktor risiko dan kemungkinan penyebab asam urat.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa sendi yang terkena untuk melihat adanya pembengkakan, kemerahan, atau tanda-tanda peradangan lainnya. Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk menilai tingkat nyeri dan keterbatasan gerak sendi.
3. Pemeriksaan Darah
Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat di atas 7 mg/dL pada pria atau di atas 6 mg/dL pada wanita menunjukkan adanya hiperurisemia. Namun, tidak semua orang dengan hiperurisemia akan mengalami gejala gout.
4. Pemeriksaan Cairan Sendi
Jika diperlukan, dokter dapat mengambil sampel cairan dari sendi yang terkena untuk diperiksa di bawah mikroskop. Adanya kristal asam urat dalam cairan sendi merupakan tanda pasti adanya gout.
5. Pencitraan
Beberapa metode pencitraan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis asam urat:
- Rontgen: Untuk melihat perubahan pada tulang dan sendi akibat serangan asam urat berulang.
- USG: Dapat mendeteksi adanya kristal asam urat di sendi dan jaringan lunak.
- CT Scan: Untuk melihat kerusakan sendi lebih detail dan mendeteksi batu ginjal akibat asam urat.
6. Tes Fungsi Ginjal
Pemeriksaan fungsi ginjal penting dilakukan karena ginjal berperan dalam membuang kelebihan asam urat. Gangguan fungsi ginjal dapat meningkatkan risiko asam urat..
Pengobatan Asam Urat
Pengobatan asam urat bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan menurunkan kadar asam urat dalam darah. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan:
1. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengatasi asam urat:
- Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS): Untuk mengurangi nyeri dan peradangan saat serangan akut.
- Kolkisin: Membantu mengurangi peradangan dan mencegah serangan berulang.
- Kortikosteroid: Digunakan jika OAINS tidak efektif atau tidak dapat ditoleransi.
- Allopurinol: Menghambat produksi asam urat dalam tubuh.
- Probenesid: Membantu ginjal membuang kelebihan asam urat.
- Febuxostat: Alternatif untuk allopurinol bagi yang tidak dapat menggunakannya.
2. Perubahan Gaya Hidup
Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengatasi asam urat:
- Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin
- Membatasi konsumsi alkohol
- Menjaga berat badan ideal
- Berolahraga secara teratur
- Minum air putih yang cukup
- Menghindari stres berlebihan
3. Terapi Fisik
Terapi fisik dapat membantu meningkatkan fleksibilitas sendi dan mengurangi kekakuan. Beberapa metode yang dapat dilakukan:
- Latihan peregangan
- Terapi panas dan dingin
- Hidroterapi
4. Pengobatan Alternatif
Beberapa pengobatan alternatif yang diyakini dapat membantu mengatasi asam urat:
- Konsumsi ceri atau jus ceri
- Suplemen vitamin C
- Jahe
- Kunyit
Namun, efektivitas pengobatan alternatif ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba pengobatan alternatif.
Pencegahan Asam Urat
Pencegahan asam urat dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari faktor-faktor risiko. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Pola Makan Sehat
Mengatur pola makan merupakan langkah penting dalam mencegah asam urat:
- Batasi konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, dan seafood
- Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan
- Pilih protein nabati seperti kacang-kacangan dan tahu
- Hindari minuman manis dan beralkohol
- Konsumsi produk susu rendah lemak yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat
2. Menjaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko asam urat. Jaga berat badan ideal dengan cara:
- Mengatur porsi makan
- Berolahraga secara teratur
- Menghindari makanan tinggi kalori dan lemak
3. Minum Air Putih yang Cukup
Minum air putih yang cukup dapat membantu ginjal membuang kelebihan asam urat. Usahakan minum minimal 8 gelas air sehari, kecuali jika ada pantangan medis tertentu.
4. Olahraga Teratur
Olahraga teratur dapat membantu menjaga berat badan dan meningkatkan kesehatan secara umum. Pilih olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh, seperti:
- Jalan kaki
- Berenang
- Bersepeda
- Yoga
5. Hindari Stres
Stres dapat memicu peradangan dalam tubuh dan meningkatkan risiko serangan asam urat. Kelola stres dengan cara:
- Meditasi
- Teknik relaksasi
- Hobi yang menyenangkan
- Istirahat yang cukup
6. Rutin Periksa Kesehatan
Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika memiliki faktor risiko asam urat. Pemeriksaan dapat meliputi:
- Tes darah untuk mengecek kadar asam urat
- Pemeriksaan fungsi ginjal
- Cek tekanan darah dan gula darah
Leave a Reply