Demam adalah reaksi tubuh terhadap infeksi atau peradangan yang sedang berlangsung. Biasanya, demam dianggap sebagai tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja melawan patogen. Namun, jika demam naik turun secara berulang atau tidak kunjung reda, hal ini bisa menjadi petanda adanya kondisi medis yang lebih serius. Waspadai, karena demam yang tidak stabil dapat menjadi gejala dari tiga penyakit berikut ini.
Pertama, malaria merupakan salah satu penyebab utama demam naik turun yang harus diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Karakteristik utama malaria adalah demam yang berulang, sering kali disertai dengan menggigil hebat, berkeringat, dan tubuh terasa sangat lelah. Demam ini biasanya muncul secara bergantian, dengan periode demam tinggi dan periode tanpa demam. Jika tidak segera diobati, malaria dapat menyebabkan komplikasi serius seperti anemia, gangguan fungsi organ, bahkan kematian. Oleh karena itu, apabila mengalami demam yang berganti-ganti disertai gejala lain seperti nyeri otot, sakit kepala hebat, dan menggigil, sebaiknya segera periksa ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan darah.
Kedua, tuberkulosis (TBC) juga bisa menimbulkan demam naik turun yang menjadi tanda dari infeksi paru-paru kronis ini. TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Pada tahap awal, penderita sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi, tetapi berlangsung lama dan muncul secara berkala. Demam ini biasanya disertai dengan penurunan berat badan, berkeringat di malam hari, dan batuk berdahak yang sering disertai darah. Kondisi ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan jika tidak diobati. Jika mengalami demam yang tidak kunjung hilang dan disertai gejala tersebut, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter dan menjalani pengobatan yang tepat.
Ketiga, demam yang naik turun juga bisa menjadi gejala penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik. Lupus merupakan gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ sendiri. Gejala lupus sangat beragam, termasuk demam yang tidak stabil, nyeri sendi, ruam kulit, dan kelelahan ekstrem. Demam pada lupus sering kali muncul secara periodik dan tidak tinggi, tetapi berlangsung lama dan disertai gejala lain yang mengganggu kualitas hidup. Karena lupus memerlukan pengelolaan yang kompleks dan pengobatan jangka panjang, penting untuk melakukan diagnosis dini dan mendapatkan pengobatan yang sesuai dari dokter spesialis.
Secara umum, demam naik turun harus diwaspadai karena bisa menjadi indikator dari penyakit serius yang membutuhkan penanganan medis segera. Jika demam berlangsung lebih dari beberapa hari, disertai gejala lain seperti nyeri hebat, kesulitan bernapas, nyeri dada, atau penurunan kesadaran, segera cari bantuan medis. Pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan pemeriksaan fisik akan membantu dokter menentukan penyebab pasti dari demam tersebut dan memberikan pengobatan yang tepat.
Kesimpulannya, demam naik turun bukanlah kondisi yang sepele dan bisa menandakan adanya penyakit serius seperti malaria, TBC, atau lupus. Pencegahan dan penanganan dini sangat penting agar tidak terjadi komplikasi yang berbahaya. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke tenaga medis profesional jika mengalami gejala ini secara berkelanjutan. Dengan pemantauan dan penanganan yang tepat, kesehatan dan kualitas hidup tetap dapat terjaga.
Leave a Reply