Penyakit

VIRUS

Cara Penyampaian Kabar Buruk pada Orang dengan Penyakit Terminal

Close banner Can You Chip In? Please don't scroll past this—the Wayback Machine is fighting for universal access to quality information. The Internet Archive, which runs this project, relies on donations to help us keep the record straight. We'd be deeply grateful if you'd join the one in a thousand users that support us financially. We understand that not everyone can donate right now, but if you can afford to contribute this Wednesday, we promise it will be put to good use. Our resources are crucial for knowledge lovers everywhere—so if you find all these bits and bytes useful, please pitch in. Choose an amount (USD) $5 $15 $50 Custom: $ I'll generously add $0.79 to cover fees. Make this monthly Continue Remind Me Sign up for free Log in Search metadata Search text contents Search TV news captions Search radio transcripts Search archived web sites Advanced Search About Blog Projects Help Donate Contact Jobs Volunteer People DONATE Explore more than 946 billion web pages saved over time https://www2.ifam.edu.br/public/site/images ×Clear CalendarCollectionsChangesSummarySite MapURLs No URL has been captured for this URL prefix. Filter results by URL or MIME Type (i.e. '.txt') URL MIME Type From To Captures Duplicates Uniques No URLs FirstPreviousNextLast FAQ | Contact Us | Terms of Service (Dec 31, 2014) The Wayback Machine is an initiative of the Internet Archive, a 501(c)(3) non-profit, building a digital library of Internet sites and other cultural artifacts in digital form. Other projects include Open Library & archive-it.org. Your use of the Wayback Machine is subject to the Internet Archive's Terms of Use.

Menyampaikan kabar buruk kepada orang dengan penyakit terminal adalah salah satu tantangan terbesar bagi tenaga medis, keluarga, maupun orang terdekat. Penyampaian yang dilakukan dengan empati dan sensitivitas sangat penting agar penerima berita merasa didukung dan tidak merasa sendiri dalam menghadapi kenyataan tersebut. Berikut beberapa cara penyampaian kabar buruk yang efektif dan penuh empati:

1. **Persiapkan Diri dengan Baik**
Sebelum menyampaikan kabar, pastikan Anda memahami kondisi pasien secara lengkap dan telah mempersiapkan kata-kata yang tepat. Pahami juga perasaan dan kekhawatiran mereka agar bisa menyesuaikan komunikasi dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman mereka.

2. **Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat**
Sampaikan kabar di tempat yang nyaman dan privat, tanpa gangguan. Pilih waktu di mana pasien dan keluarga memiliki cukup waktu untuk menerima dan memproses informasi, bukan saat mereka sedang terburu-buru atau dalam kondisi lelah.

3. **Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas**
Hindari istilah medis yang rumit. Sampaikan informasi secara perlahan dan berikan kesempatan untuk bertanya. Pastikan mereka memahami apa yang disampaikan tanpa merasa bingung atau tertipu.

4. **Berikan Informasi Secara Bertahap**
Jangan langsung menyampaikan semua detail sekaligus. Mulailah dengan informasi yang paling penting dan relevan, lalu berikan penjelasan lebih lengkap sesuai kebutuhan dan keinginan pasien.

5. **Tunjukkan Empati dan Dukungan Emosional**
Ekspresikan rasa simpati dan pengertian. Dengarkan dengan penuh perhatian dan berikan ruang bagi pasien dan keluarga untuk mengekspresikan perasaan mereka. Jangan mengabaikan emosi mereka, bahkan jika mereka marah, sedih, atau putus asa.

6. **Hindari Nada Menghakimi dan Menyalahkan**
Sampaikan berita dengan nada tenang dan penuh pengertian. Jangan menggunakan bahasa yang menyudutkan atau membuat mereka merasa bersalah atas kondisi yang dialami.

7. **Berikan Pilihan dan Dukungan**
Tawarkan pilihan terkait pengelolaan penyakit, pengobatan, atau perawatan paliatif. Berikan informasi tentang opsi yang tersedia dan dukungan yang dapat mereka akses, baik secara fisik maupun emosional.

8. **Libatkan Keluarga dan Tim Medis**
Ajak keluarga dekat jika mereka ingin dan mampu, serta pastikan ada tim medis yang mendukung, termasuk konselor atau psikolog jika diperlukan. Pendekatan ini membantu pasien merasa didukung secara menyeluruh.

9. **Tindak Lanjut dan Pantau Perasaan Mereka**
Setelah penyampaian, tetaplah terlibat dan pantau kondisi emosional mereka. Berikan waktu untuk mereka mencerna berita dan jangan ragu untuk melakukan diskusi lanjutan.

10. **Hormati Keputusan dan Perasaan Mereka**
Setiap individu merespons kabar buruk dengan cara berbeda. Hormati perasaan dan keputusan mereka, termasuk pilihan untuk tidak membahas hal tersebut secara mendalam jika mereka belum siap.

Menyampaikan kabar buruk adalah proses yang penuh tantangan, tetapi dengan pendekatan yang penuh empati dan penuh pengertian, kita dapat membantu orang dengan penyakit terminal merasa lebih didukung dan dihargai dalam menghadapi kenyataan hidupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *