Penyakit

VIRUS

Waspada Leptospirosis, Penyakit Musim Hujan yang Mematikan

coronatalk.org, Nunukan: Musim hujan yang datang tiba-tiba dapat menyebabkan peningkatan jumlah kasus penyakit, salah satunya leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp

coronatalk.org, Nunukan: Musim hujan yang datang tiba-tiba dapat menyebabkan peningkatan jumlah kasus penyakit, salah satunya leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. yang ditularkan melalui kontak dengan air, tanah, atau lumpur yang terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri, terutama tikus. Leptospirosis lebih sering ditemukan di daerah dengan curah hujan tinggi dan sanitasi buruk, serta dapat berisiko fatal jika tidak segera ditangani.

Musim hujan kali ini berpotensi meningkatkan angka kasus leptospirosis. Bakteri Leptospira dapat bertahan lebih lama dalam air tergenang dan menyebar dengan cepat. Gejala penyakit ini sering kali mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, mata merah, dan nyeri tubuh. Jika tidak ditangani dengan cepat, leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.

Leptospirosis ditularkan oleh berbagai hewan, terutama tikus, yang melepaskan bakteri melalui urin. Selain tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing juga dapat menjadi pembawa bakteri ini. Kejadian ini umumnya terjadi pada saat banjir atau genangan air yang tercemar urin hewan. Mengingat risikonya, kasus leptospirosis sering kali mengalami misdiagnosis, under diagnosis, dan underreporting di Indonesia, yang menjadi kendala utama dalam penemuan kasus.

Pencegahan leptospirosis sangat penting untuk mengurangi risiko penularan. Salah satu tindakan pencegahan utama adalah menjaga kebersihan sanitasi lingkungan. Masyarakat diimbau untuk selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah, tidak mengonsumsi air mentah, serta waspada terhadap luka terbuka yang dapat terpapar air yang terkontaminasi. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan dan segera melaporkan kasus jika muncul gejala dapat membantu meminimalkan penyebaran penyakit. (Sumber: Kemenkes RI).

Keyword Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *