Penyakit yang disebabkan tikus sangat beragam. Penularannya bisa tejadi melalui kontak langsung atau melalui makanan yang telah terkontaminasi.
Tikus memang dikenal sebagai hewan pembawa penyakit. Ini dikarenakan mereka suka hidup liar di berbagai tempat terutama yang kotor seperti got, bawah wastafel, loteng atau lainnya.
Penyakit yang dibawa oleh tikus tentu akan merugikan dan berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu, detikers perlu mengetahui jenis penyakit apa saja yang disebabkan tikus beserta cara mencegah dan mengobatinya agar bisa waspada.
3 Penyakit yang disebabkan oleh Tikus
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, berikut 3 penyakit yang disebabkan oleh tikus beserta gejala dan cara mengatasinya.
1. Demam Lassa
Demam Lassa merupakan penyakit yang disebarkan oleh tikus Mastomys atau umumnya dikenal sebagai tikus multimammate. Tikus Mastomys yang terinfeksi virus Lassa biasanya tidak akan terkena sakit, namun mereka dapat menularkan virus tersebut dari urin dan tinja mereka.
Penyakit ini disebabkan oleh Lassa Virus (LASV)/ Virus Lassa yang merupakan golongan arbovirus dengan genus arenavirus dan family arenaviridae. Sekitar 80% dari orang yang terinfeksi virus Lassa tidak menimbulkan gejala. Sementara 20% kasus dari orang yang terinfeksi mengalami penyakit parah yang memengaruhi beberapa organ tubuh seperti hati, limpa, dan ginjal.
Gejala-gejala yang Ditimbulkan
Umumnya tanda atau gejala yang Demam Lassa akan muncul 1-3 minggu setelah terpapar virus. Sekitar 80% infeksi Demam Lassa menyebabkan gejala ringan dan sering kali tidak terdiagnosis. Berikut gejala-gejalanya:
· Demam
· Sakit Kepala
· Sakit Tenggorokan
· Nyeri otot dan dada
· Mual
· Muntah
· Batuk
· Sakit Perut
Pada kasus yang sudah parah, gejala-gejalanya dapat meliputi:
· Pembengkakan wajah
· Cairan dalam rongga paru-paru
· Pendarahan dari mulut, hidung, saluran vagina atau pencernaan
· Tekanan darah rendah
· Syok
· Kejang
· Tremor
· Koma
Cara Mencegah dan Mengobati
Ada beberapa cara efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Demam Lassa, yakni dengan mencegah tikus masuk rumah. Caranya dengan menyimpan biji-bijian dan bahan makanan lainnya dalam wadah yang kuat dan tahan terhadap gigitan tikus, membuang sampah jauh dari rumah, menjaga kebersihan rumah dan memelihara kucing.
Sementara untuk mengobati penderita Demam Lassa dapat menggunakan obat antiviral yang disebut ribavirin. Penderita Demam Lassa juga akan mendapat perawatan medis seperti cairan, oksigen, serta transfusi darah.
2. Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi, seperti tikus, sapi, anjing, dan babi. Leptospirosis dapat menyebar melalui air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira.
Gejala yang Ditimbulkan:
Pada sebagian kasus, gejala Leptospirosis tidak muncul pada kebanyakan penderita. Gejala penyakit ini biasanya muncul 2 hari sampai 4 minggu setelah terinfeksi. Berikut gejalanya:
· Demam
· Sakit kepala
· Mual, muntah, dan tidak nafsu makan
· Diare
· Mata merah
· Nyeri otot
· Sakit perut
· Bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan
Cara Mencegah dan Mengobati
Untuk mencegah penularan penyakit ini, detikers bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Jika bekerja di area yang berisiko menularkan bakteri Leptospira, selalu gunakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata.
2. Menutup luka dengan plester tahan air, terutama sebelum kontak dengan air di alam bebas
3. Menghindari kontak langsung dengan air yang terkontaminasi
4. Mengonsumsi air minum yang telah terjamin kebersihannya
5. Mencuci tangan setiap sebelum makan dan setelah melakukan kontak dengan hewan
6. Menjaga kebersihan lingkungan
7. Melakukan vaksinasi hewan peliharaan atau ternak
Pengobatan penyakit Leptospirosis lebih mudah dilakukan pada stadium awal setelah diagnosa oleh dokter. Bila kondisi penderita tidak terlalu parah, Leptospirosis bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu tujuh hari.
Umumnya, pengobatan ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Berikut beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan pada penderita Leptospirosis:
– Pemberian Obat
Bila gejala telah timbul, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri.
– Perawatan di Rumah Sakit
Selain pemberian obat-obatan, perawatan di rumah sakit juga perlu dilakukan bila infeksi yang menyerang penderita berkembang semakin parah dan menyerang organ. Jika ada di kondisi ini, antibiotik akan diberikan melalui infus.
3. Penyakit Virus Hanta
Salah satu penyakit lain yang disebabkan oleh tikus adalah penyakit Virus Hanta. Penyakit yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia ini disebabkan oleh virus yang berasal dari genus Orthohantavirus.
Penyakit ini ditularkan oleh tikus dan mencit. Biasanya jenis tikus yang menularkan virus hanta merupakan jenis tikus yang bisa ditemukan di lingkungan rumah, sawah, ladang, hingga hutan. Misalnya tikus got, tikus rumah, tikus belukar, tikus sawah, mencit rumah, dan tikus wirok.
Gejala-gejala yang Ditimbulkan:
Gejala yang dialami oleh penderita penyakit Virus Hanta tergantung pada manifestasi klinis yang terjadi, seperti berikut:
1. Haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)
Penderita yang mengalami manifestasi klinis HFRS umumnya mengalami gejala awal seperti sakit kepala intens, nyeri punggung dan perut, demam, menggigil, mual serta penglihatan kabur.
Kemungkinan juga bisa timbul gejala lain seperti wajah kemerahan, peradangan, mata merah, atau ruam. Setelah mengalami gejala awal, penderita dengan HFRS juga bisa mengalami gejala lanjutan seperti tekanan darah rendah, syok, pecah pembuluh darah, dan gangguan ginjal akut.
2. Hantavirus pulmonary syndrome (HPS)
Penderita dengan manifestasi klinis HPS biasanya mengalami gejala awal berupa kelelahan, demam, dan nyeri otot terutama di bagian paha, bahu, panggul, dan punggung. Jika sudah empat hingga sepuluh hari setelah mengalami gejala awal, biasanya penderita akan mengalami batuk dan sesak napas akibat paru-paru yang terisi cairan.
Cara Mencegah dan Mengobati
Untuk mencegah tertular penyakit ini, detikers dapat menghindari kontak langsung dengan urine, tinja, air liur dan tempat bersarangnya hewan-hewan penular virus hanta. Upaya pencegahannya dapat dilakukan sebagai berikut:
– Menutup lubang di dalam dan di luar rumah untuk mencegah hewan-hewan penular virus hanta masuk ke dalam rumah
– Meletakkan perangkap tikus di sekitar rumah
– Melindungi makanan dan minuman dengan cara ditutup menggunakan tudung saji atau disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Hingga kini belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit Virus Hanta. Namun, dokter atau tenaga kesehatan tetap akan menentukan mekanisme pengobatan untuk meredakan gejala yang dialami.
Leave a Reply