Saat ada orang yang sedang bersin karena flu di dekat kita, dengan segera kita menghindar atau menutupi hidup dan/atau mulut. Hal ini karena virus dari flu dapat menyebar cepat. Namun, seberapa sebenarnya flu akan menular?
Flu atau influenza, adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dilepaskan saat orang yang terinfeksi bersin atau batuk.
Sakit tenggorokan, demam, dan batuk yang berlangsung selama beberapa hari adalah salah satu dari sekian banyak gejala yang disebabkan oleh flu. Lantas bagaimana penyebaran flu?
Proses Penyebaran Flu: Melalui Ingus dan Bersin
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), flu sangat menular dalam tiga hari pertama setelah seseorang terinfeksi. Selama periode ini, orang yang terinfeksi flu akan “melepaskan” virus dalam jumlah yang besar melalui ingus dan bersin.
Meskipun peluang penyebaran virus menurun seiring meredanya gejala, orang yang terinfeksi masih bisa menularkan virus sekitar lima hingga tujuh hari setelah terinfeksi.
Virus pernapasan seperti influenza pada umumnya menyebar melalui droplet atau partikel kecil yang dikeluarkan seseorang yang terinfeksi ketika bersin atau batuk. Virus ini selanjutnya akan menyebar melalui udara dan menginfeksi saluran pernapasan. Bahkan, permukaan yang terkontaminasi oleh flu juga dapat menularkan virus.
Berapa Lama Flu Menular?
Seorang profesor kesehatan dari Universitas Maryland, Dr Donald Milton, menjelaskan bahwa seseorang yang terinfeksi flu setidaknya harus menunggu 24 jam setelah gejala flu mereda sebelum berinteraksi dengan orang lain.
“Jika tidak mengalami gejala selama sehari setelah flu, Anda seharusnya cukup aman pada saat itu,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Live Science.
Kendati demikian, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk melawan infeksi influenza. Dalam hal ini, virus tetap akan menular lebih lama dari biasanya.
“Kondisi seperti diabetes, yang juga memengaruhi fungsi kekebalan tubuh, juga dapat memengaruhi lamanya seseorang melepaskan virus,” tambahnya.
Anak-anak Lebih Berpotensi Menyebarkan Flu?
Menurut Milton, anak-anak adalah penyebar flu yang paling aktif. Mereka lebih mungkin menularkan virus dibandingkan orang dewasa. Selain itu, masa penularan flu pada anak-anak cenderung berlangsung lebih lama, yakni sekitar satu hingga dua minggu setelah gejala muncul.
“Sistem kekebalan anak-anak tidak memiliki banyak pengalaman mengatasi virus seperti orang dewasa, karena rata-rata, mereka lebih jarang terpapar virus flu,” ungkapnya.
Selain itu, perkembangan jenis flu dari tahun ke tahun juga meningkatkan potensi penularan virus. Setiap tahun, flu akan bermutasi menjadi lebih kuat dalam melawan sistem kekebalan tubuh. Hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa vaksin flu selalu diperbarui setiap tahunnya.
Vaksin flu adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus. Namun, Milton berpendapat bahwa vaksin mungkin tidak secara signifikan mempengaruhi tingkat penularan flu.
“Tidak jelas apakah vaksin yang ada saat ini benar-benar berfungsi atau tidak,” kata Milton.
Saat ini, para ilmuwan tengah menyelidiki bagaimana protein pada permukaan virus flu, yang disebut neuraminidase (NA), berkontribusi terhadap penularan. Sementara itu, vaksin flu selama ini berfokus pada protein flu yang berbeda, yakni hemaglutinin (HA).
Lebih lanjut, Milton mengatakan bahwa salah satu ancaman terbesar dari infeksi virus adalah penularan flu yang tidak disertai gejala, seperti pada infeksi COVID-19.
Dengan tidak adanya gejala, penularan virus akan sangat sulit untuk dikendalikan karena tidak ada cara yang jelas untuk mengidentifikasi seseorang yang terinfeksi dan menularkan virus.
Leave a Reply