Penyakit

VIRUS

Lapas dan Dinkes Baubau gelar pemeriksaan penyakit menular para narapidana

Kendari (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau menggelar kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan penyakit menular terhadap para narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kendari (ANTARA) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau menggelar kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan penyakit menular terhadap para narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Lapas Kelas IIA Baubau Tubagus M. Chaidir saat dihubungi di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa penyakit menular yang diperiksa dan disosialisasikan kepada para narapidana ada dua, antara lain penyakit HIV dan Tuberculosis atau TBC.

“Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan bagi warga binaan sebagai salah satu populasi berisiko penyakit menular,” kata Tubagus.

Dia menyebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman WBP terkait penyakit menular serta melakukan deteksi dini guna mencegah penyebaran di lingkungan Lapas.

Tubagus menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 110 WBP yang menjalani pemeriksaan. Melalui sosialisasi tersebut, mereka mendapatkan pemahaman mengenai cara penularan, pencegahan, serta pentingnya deteksi dini terhadap HIV/IMS dan TBC.

“Kesehatan merupakan hak setiap individu, termasuk WBP. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap dapat mencegah penyebaran penyakit menular di dalam Lapas serta memberikan pemahaman yang lebih baik kepada warga binaan mengenai pentingnya menjaga kesehatan,” ujarnya.

Tubagus menjelaskan bahwa kegiatan pemeriksaan dan sosialisasi tersebut juga merupakan salah satu dari program pembinaan kesehatan terhadap para WBP di lingkungan Lapas Kelas IIA Baubau, yang dilakukan secara berkala.

Ia berharap bahwa dengan adanya sosialisasi dan pemeriksaan tersebut, para WBP semakin sadar akan pentingnya kesehatan serta dapat menjalani masa pembinaan dengan kondisi fisik yang lebih baik.

“Kegiatan ini setidaknya melibatkan sebanyak empat UPT (Unit Pelaksana Teknis) Puksesmas, antara lain Puskesmas Bukit Wolio Indoah, Puskesmas Wajo, Puskesmas Wolio, dan Puskesmas Bataraguru,” kata Tubagus.*

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *