Samarinda: Prevalensi jumlah penderita diabetes dan tekanan darah tinggi banyak yang mengalami gangguan pada ginjal. Hal ini sangat berkaitan, karena diabetes dan hipertensi menjadi faktor risiko seseorang terkena penyakit ginjal. Seperti diungkapkan dr. Hendra Wijaja, Sp. PD, FINASIM kepada RRI, pada Kamis (24/4/2025).
Ia menjelaskan selain diabetes dan hipetensi, beberapa faktor risiko lainnya yaitu penyakit Kardiovaskuler, obesitas dan memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga. Selain itu, ada beberapa faktor risiko lain diantaranya:
– Gagal ginjal akut
– Penyakit ginjal terkait kehamilan
– Penyakit autoimun (LES atau vasculitis)
– Lahir dengan berat badan rendah atau premature
– Obstruksi/penyumbatan pada saluran kemih (batu ginjal)
– Cacat lahir
– Stres akibat cuaca panas, gigitan hewan beracun, racun lingkungan, obat-obatan, hepatitis B/C, HIV, parasi.
Untuk itu sebelum terjadinya komplikasi, diperlukan langkah-langkah pencegahan. Mulai dari pencegahan premier, sekunder dan tersier. Pencegahan premier meliputi promosi kesehatan dan proteksi spesifik untuk orang-orang berisiko yang belum bergejala. Pencegahan sekunder yaitu deteksi dini dan terapi awal untuk orang-orang yang baru terdiagnosis penyakit ginjal. Sementara pencegahan tersier meliputi penurunan risiko cacat, rehabilitasi dan bagi penderita penyakit ginjal akan dilakukan pencegahan perburukan penyakit ginjal serta komplikasi.
Spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda itu memaparkan beberapa pencegahan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari, seperti:
– Periksakan kesehatan, cek fungsi ginjal secara berkala ke dokter
– Tetap aktif, olahraga secara teratur
– Kendalikan tekanan darah
– Stop merokok dan minum alkohol
– Kendalikan kadar gula darah
– Hindari konsumsi obat-obatan yang berbahaya bagi ginjal yang tidak sesuai anjuran dokter (OTC)
– Makan makanan bergizi
– Minum air cukup, disarankan 2 liter/hari
“Penyakit ginjal sebenarnya sesuatu yang bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan. Kita berharap masyarakat lebih teliti dan memiliki literasi terkait penyakit ini agar tidak jatuh dalam gagal ginjal,” terangnya.
Leave a Reply